Rabu, 18 Maret 2015

Anak Pertama Buat Ayah Depresi

Sebuah studi yang dihelat selama 20 tahun serta menyertakan 10.623 responden, menyatakan bahwa dari waktu ke waktu jumlah ayah muda yang mengalami gejala depresi setelah kelahiran anak pertama, terus meningkat hingga 68 persen.
Kesimpulan tersebut dipublikasikan oleh National Longitudinal Study of Adolescent Health, secara lebih rinci menguraikan bahwa para ayah muda yang rentan mengalami putus asa dan depresi adalah mereka yang berusia di kisaran 25 tahun.
Kondisi ini tentu sangat meresahkan. Sebab, keseimbangan emosional orangtua, baik ayah dan ibu, sangat berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. Sebagai pencegahan para peneliti menjabarkan sejumlah gejala awal depresi, seperti berikut:
  1. Selalu merasa sedih dan cemas berlebihan
  2. Mudah terdistrakis dan sulit membuat keputusan
  3. Energi menurun dan cepat lelah
  4. Insomnia dan sering terbangun dengan perasaan panik
  5. Nafsu makan menurun
  6. Sering menyakiti dan menyalahkan diri sendiri
  7. Mudah marah dan terlampau peka terhadap hal-hal sepele hingga memicu amarah.  
 Namun demikian, menurut para peneliti yang terlibat dalam studi ini sepakat bahwa mendeteksi stres pada ayah tidak mudah. Jadi, para ayah muda yang sekiranya mengalami beberapa gejala tersebut di atas, segera memeriksakan diri pada psikolog. Selain itu, berkomunikasi dengan istri dan membicarakan kekhawatiran yang dirasakan, juga efektif dalam meredakan depresi.
Hasil studi juga mencatat,  satu dari sepuluh ayah dilaporkan merasa tertekan sebelum istrinya melahirkan. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga bayi berusia 12 minggu. Memang tidak semua ayah mengalami persoalan yang demikian, tetapi tidak ada salahnya untuk melakukan berbagai tindakan preventif.
Penulis: Kontributor Female, Agustina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar