Rabu, 18 Maret 2015

Usia untuk Bus dan Truk masih Wacana

Wacana baru kembali digulirkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Saat membuka gelaran Inapa 2015 di JIExpo, Kemayoran, Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kemenperin, menyinggung soal ”masa pensiun” bus dan truk. Bukan semata-mata karena keselamatan, tetapi meningkatkan daya saing industri karoseri.

Dikatakan, hal tersebut memang masih sebatas wacana. Namun tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan ketika Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) dan berbagai pihak yang terkait sepakat mekanismenya.

”Pertama kita harus tahu dulu, balik modal bus itu berapa lama. Harus diungkap dengan jujur. Misalnya BEP tujuh tahun, dibatasi 15 tahun pensiun oke kan? Tapi ini masih diperdebatkan. Kami akan ajak Kemenhub, Kepolisian, dan Organda juga,” urai Soerjono.

Soerjono menambahkan, bahwa efek yang yang dipertimbangkan dari langkah ini adalah unsur keselamatan. Bus dan truk yang tua harus dibatasi untuk mengurangi kemungkinan celaka. Namun misi lebih besarnya, mengembangkan industri karoseri.

”Kalau karoseri semakin berkembang, kemudian menjadi seperti pabrik mobil, multiplier effect akan lebih besar lagi, termasuk penyerapan tenaga kerja,” tegas Soerjono.

Wacana ini disinggung setelah Ketua Askarindo Sommy Lumadjeng di momen yang sama, memberikan sekilas gambaran bahwa industri karoseri saat ini sedang lesu. Selain pasar yang menurun, mahalnya bahan baku yang sebagian besar masih impor juga menjadi pemicu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar