Jumat, 13 Maret 2015

Pengalaman Keliling Dunia

DUA piston yang rusak dan kebutuhan akan mesin baru mungkin memperlambat warga Jerman, Heidi Hetzer, untuk mengemudi keliling dunia, tapi tak ada yang bisa menghentikan perempuan berusia 77 tahun ini dari petualangannya.

Heidi membawa ‘Hudo’, mobil Hudson tahun 1930, beserta barang-barang pribadinya dan lima tas berbentuk mobil untuk meninggalkan Berlin pada tanggal 1 Agustus 2014. Sejak saat itu, ia telah mengemudi melewati Eropa, Timur Tengah, China, Laos, Malaysia dan Singapura, sebelum mengirim ‘Hudo’ ke Perth dan lantas mengemudikannya ke Adelaide.

Pada setengah perjalanan melintasi wilayah Nullarbor, Heidi melihat mobil kesayangannya itu mulai mengeluarkan asap dan menggunakan banyak oli. Ketika ia tiba di Adelaide, ia membuang sekitar lima liter oli per hari dan akhirnya sadar bahwa mobil berharganya itu berada dalam sedikit masalah.

"Sejauh ini saya telah mengemudi sejauh 30.000 kilometer – ini berat untuk sebuah mesin tua,” jelasnya sambil berdiri di samping ‘Hudo’, yang tengah beristirahat di sebuah bengkel mekanik di Adelaide.

Kini, ia untuk sementara berhenti di Adelaide hingga mobilnya diangkut ke Melbourne, tempat mesin barunya tersedia.

Mengenang perjalanan sesama perempuan petualang Jerman
Heidi, mantan agen penjualan mobil dan pereli dari Berlin, pensiun pada usia 75 tahun dan memutuskan untuk menelusuri kembali dan memperluas perjalanan Clarenore Stinnes di tahun 1920.

"Anda hanya bisa melakukan hal ini baik ketika Anda masih sangat muda atau sangat tua," sebutnya.

Ketika Clarenore memulai petualangannya itu, ia masih berusia 27 tahun. Heidi mengatakan, ia pikir ia akan tetap menggunakan kendaraan dari era itu untuk meniru perjalanan aslinya.

Sepanjang perjalanan, ‘Hudo’ telah mengalami ganti piston dan kopling di Uzbekistan, dengan beberapa perbaikan di jalan untuk menjaga kendaraan tua ini tetap beroperasi, hingga dua kepala piston-nya retak di Australia.

Roda belakang kendaraan ini juga telah rusak dan diperbaiki seadanya. Tapi mekanik di Adelaide akhirnya mampu membuat replika yang sama sekali baru. Terlepas dari kursi modern bermodel balap agar pengalaman mengemudi lebih nyaman, Hudson 1930 milik Heidi ini masih dalam kondisi aslinya.

"Saya ingin memiliki perasaan itu, seperti yang Clarenore Stinnes miliki," akunya.

Dengan kecepatan ‘Hudo’ yang jauh lebih lambat daripada kendaraan modern, kesabaran Heidi juga menjadi terlatih.

"Di rumah saya adalah seorang pembalap mobil, dan saya selalu ingin menjadi yang pertama, sekarang saya harus belajar bahwa setiap orang melewati saya," ceritanya.

Ia menyambung, "Ini adalah kehidupan yang berbeda, tetapi pada usia 77 tahun, saya pikir sekarang saya ingin hidup yang berbeda: saya pikir sekarang adalah waktunya."

Heidi akan melanjutkan perjalanan ke Melbourne, Selandia Baru, Amerika Serikat, Amerika Selatan dan Cape Horn di Afrika Selatan, sebelum kembali pulang untuk ulang tahunnya ke-80.

"Lalu saya membuat rencana selanjutnya," tutur perempuan ini.

Ia sedang memikirkan rencana perjalanan lain, membawa 10 teman dalam perjalanan yang sama. "Saya tak berpikir ini akan menjadi akhir, tak begitu," ujarnya.
(ABC Radio Australia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar