BALON kuning berbentuk seperti pisang siap mengantarkan ke puncak adrenalin jika berkunjung ke Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Terletak sekitar 150 meter dari resort, wisatawan akan menelusuri pepohonan rindang di pinggir laut untuk menuju titik awal banana boat. Jika telah bertemu dengan bangunan beratapkan jerami, bersiaplah untuk mengenakan pelampung sebelum turun ke laut.
Pusat olahraga air yang ditawarkan oleh pihak Tanjung Lesung Beach Resort bernama Beach Club. Di sekitar Beach Club, wisatawan dapat bersantai di pinggir pantai sambil memilih olahraga air. Terdapat bangku-bangku terbuat dari kayu yang berjajar di atas pasir putih siap menemani.Ombak berdebur mengempaskan banana boat yang parkir untuk menjemput para penumpang. Dua orang nakhoda perahu bermesin diesel telah menyalakan dapur pacunya. Satu persatu penumpang mulai menunggangi pisang yang digembala oleh perahu. Mesin mulai menderu kencang dan ombak terbelah tatkala banana boat meninggalkan tepi pantai.
Mula-mula sang nakhoda perahu memberikan pemanasan kepada 5 orang penumpang. Si pisang berguncang pelan di tengah laut. Baru kecepatan rendah, tangan sudah mencengkeram tali pengaman di badan banana boat. Rasa asin garam mulai terciprat di bibir mulut.
Sekejap si pisang menumpahkan para penumpangnya. Lima orang merasakan dinginnya air laut ketika terjatuh. Air asin sempat memenuhi mulut saya karena tak sempat menutup sebelum jatuh. Sang nakhoda mulai menghampiri penumpang yang jatuh berhamburan di laut. Satu persatu penumpang naik dengan susah payah. Tangan menggapai tali pegangan dan kaki berusaha dikaitkan di atas banana boat.
Si pisang kuning mulai memacu laju kembali mengarungi laut. Meliuk-liuk bagaikan penari tradisional. Kali ini saya berada di depan, dekat lengkungan pisang. Jantung terasa lebih berdebar dibandingkan berada di posisi belakang. Guncangan terasa lebih dahsyat. Posisi duduk selalu naik turun ketika banana boat berseluncur kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar