Kamis, 12 Maret 2015

Di keroyok warga karena Mengaku Polisi

Nasib sial menimpa Abdul Latif (35) warga RT 03/02, Kampung Muncang, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Meski berniat baik membubarkan perjudian di kalangan remaja, dia malah dikeroyok oleh warga sekitar.
Aksi kasarnya membubarkan sekelompok anak-anak yang tengah bermain kelereng dengan uang, membuat masyarakat sekitar kesal dan memukulinya. Bahkan saking banyaknya penganiayaan yang diterima, Abdul akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cikarang Utara, Ajun Komisaris Bobby Kusumawardhana mengatakan, peristiwa itu terjadi di Perumahan Puri Nirwana, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi pada Selasa (11/3) siang.
Saat sedang melintas, Abdul tak sengaja melihat sekelompok anak-anak tengah bermain judi dengan media kelereng. Abdul yang mengaku sebagai anggota polisi, kemudian membubarkan perjudian itu. Namun sebelum dibubarkan, terlebih dahulu dia meminta agar empat remaja itu melepaskan pakaian yang dikenakannya.
Lantaran mengira Abdul polisi, lalu keempat remaja itu menuruti kemauannya. Tak disangka, warga yang melihat aksinya, meminta Abdul untuk menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Polisi. Namun karena tidak dapat menunjukan KTA, warga di sana merasa jengkel dan langsung menghakiminya.
"Dia dipukulin warga karena berniat membubarkan perjudian. Tapi sebelumnya dia menghukum anak-anak agar melepaskan pakaiannya," kata Bobby pada Rabu (11/3/2015).
Dari hasil penyelidikan, kata Bobby, tindakan Abdul membubarkan perjudian sudah tepat. Namun caranya mengaku sebagai polisi merupakan tindakan yang salah. "Harusnya dibubarkan saja dan remaja itu dinasehati, bukan menghukum dan mengaku sebagai polisi," katanya.
Meski tindakannya nekat, namun polisi tidak bisa menahan Abdul karena memang tidak bersalah. Sementara untuk para pemain judi, Bobby masih mencari keberadaan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepada polisi, Abdul mengaku, telah memiliki cita-cita sebagai polisi sejak kecil. Atas dasar itulah, ia nekat membubarkan aksi perjudian dengan mengatasnamakan anggota polisi. "Mereka lagi kelereng menggunakan uang, lalu saya suruh berhenti bermain dan saya mengaku anggota (polisi)," ujarnya.
Abdul mengatakan, tak disangka niatnya menghukum keempat remaja itu malah berbuah pahit. Lelaki yang bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan di Cikarang ini, malah dihakimi massa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar