Rabu, 18 Maret 2015

Pengaruh Anak Stress

Mengasuh anak-anak bukan hanya memberikan kehendak bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang diinginkan dan diharapkan orang tua. Sebaliknya, para orang tua pun harus memahami keinginan dan apa yang dirasakan anak, baik pada tubuhnya maupun emosinya.

Psikolog Rini Hildayani MPsi mengungkapkan, orang tua penting untuk memiliki sikap yang peka dan responsif terhadap perasaan dan keinginan anak. Jika orang tua tidak memiliki sikap tersebut, maka anak dapat terganggu secara psikologis dan akhirnya mampu membuat anak menjadi stres. 

"Stres bermula dari pengasuhan yang bersifat negatif, misalnya orang tua tidak sensitif, juga tidak peka terhadap tanda-tanda yang ditampilkan anak. Kalau dilakukan terus-menerus akan menjadi sumber stres anak," jelas Rini pada acara talkshow Happy Tummy Council "Saluran Cerna Sehat, Bekal Anak Cerdas" di Hotel Mandari Oriental, Senin (16/3/2015) lalu.

Menurut Rini, penting bagi orang tua untuk membentuk keterikatan keamanan atau secure attachment dengan anak. Caranya adalah dengan menjadi orang tua yang responsif, sensitif, dan kedua sikap ini dilakukan secara konsisiten. Kalau keterikatan ini bertahan lama, maka hubungan orang tua dengan anak akan senantiasa harmonis. 

"Kalau ada secure attachment, kedekatan orang tua dan anak akan bertahan lama. Selain itu juga ada keinginan untuk ingin dekat dan mempertahankan kedekatan tersebut, terutama dalam kondisi penuh stres," papar Rini. 

Salah satu cara membentuk keterikatan antara orang tua dengan anak adalah dengan kontak fisik, seperti adanya unsur sentuhan pada anak. Selain itu, bentuk kontak fisik lain seperti belaian, pijatan, elusan, dan menggendong juga mampu meningkatkan kedekatan orang tua dengan anak. 

"Ini bisa membuat anak secara fisik lebih rileks dan nyaman. Karena dalam sentuhan ada unsur suara ibu,skin to skin contact. Kontak mata juga berpengaruh. Ekspresi yang penuh kehangatan ini akan meningkatkansecure attachment," imbuh Rini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar